Wednesday, October 01, 2008

Laskar Pelangi

Diangkat dari novel karya Andrea Hirata, film ini mengisahkan tentang perjuangan anak-anak miskin di Belitung (bilitong/belitong)yang ini sekali bersekolah.
Di sekolah yang hanya memiliki 10 siswa inilah (sebelumnya sekolah muhammadiyah ini akan di tutup jika tidak dapat memenuhi quota siswa minimal sebanyak 10 orang) masing-masing karakter anak-anak ini berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang di berikan oleh 3 orang guru, Bu Mus (cut mini theo), Pak Marfan (Ikranegara) dan Pak Bakri. Walau akhirnya di tinggal oleh 2 orang guru (pak bakri karena mendapatkan tawaran mengajar di tempat lain dan pak marfan yang meninggal karena sakitnya) bu mus terus berjuang mengangkat sekolah muhammadiyah ini agar sejajar dengan sekolah lainnya.

Dialog dengan aksen melayu mewarnai sebagian besar film ini. dengan pemeran laskar pelangi yang bocah asli pulau belitung menjadikan film ini kental dengan budaya daerah.
sepanjang film kita di suguhi dengan sebuah scene perjuangan, usaha dan kegembiraan yang menarik dari wajah2 pemerannya.
persahabatan, persaingan di tampilkan dengan baik sekali.
gambar-gambar yang di hasilkan tidak hanya menghasilkan gambar yang indah tetapi juga 'gambar' kehidupan yang nyata.
Tidak ada pesan moral yg berlebihan di sini. Semua di tampillkan apa adanya.
cacat dalam film di menit-menit awal (soal papan pengumuman K3 di PN Timah. tahun 74 bukannya lom ada ya ? dan kesalahan dialek robby tumewu yang muncul logat betawinya) dapat terlupakan sampai akhir. bravo untuk riri riza dan team miles prod-nya :)
bahkan nuansa sedih dan keputus asaan bu mus bisa terekam dan ikut di rasakan. (honestly gue juga ingin ikut nangis melihat scene ini - sewaktu pak marfan wafat dan sewaktu lintang pamit untuk tidak sekolah lagi karena harus mencari nafkah dan menghidupi adik-adiknya) huaaaaaaaaaaa... sedih sekali.

Ini benar2 film yg menarik untuk di tonton bersama keluarga. dan menurut gue sih ini salah satu film bagus yang kembali di buat setelah kita BOSAN dengan segala jenis film-film hantu yang itu2 aja.
sebuah refreshing yang harus sering kali di lakukan.

one must see movie


No comments: